BBC Indonesia
Ponsel pintar pengukur radiasi mulai dijual di Jepang Juli mendatang.
Telepon genggam yang bisa memantau tingkat radiasi nuklir akan dijual di Jepang, di tengah masih munculnya kekhawatiran tentang bencana nuklir Fukushima.
Ponsel tersebut akan dijual oleh operator Softbank, yang mengatakan tingkat radiasi masih mengkhawatirkan, terutama bagi ibu dan anak-anak.
Ponsel tersebut akan dijual oleh operator Softbank, yang mengatakan tingkat radiasi masih mengkhawatirkan, terutama bagi ibu dan anak-anak.
"Ancaman dari bencana nuklir tidak bisa dilihat oleh mata manusia dan ini terus menjadi sumber kekhawatiran banyak orang."
-- Masayoshi Son
"Ancaman dari bencana nuklir tidak bisa dilihat oleh mata manusia dan ini terus menjadi sumber kekhawatiran banyak orang," kata Masayoshi Son, pendiri dan presiden Softbank, dalam keterangan pers di Tokyo, Selasa (29/5/2012).
Ponsel pintar ini dilengkapi keping khusus buatan Sharp dan sensor yang mampu mengukur tingkat radiasi.
Telepon genggam ini juga mampu mencatat dan merekam tingkat radiasi yang diambil oleh pengguna di semua tempat yang diinginkan.
Harga terjangkau
Menurut rencana, ponsel merek Pantone 5 ini dilempar ke pasar pada pertengahan tahun.
Son mengatakan, ponsel Pantone 5—yang tersedia dalam delapan warna—lebih praktis dibandingkan dengan alat pengukur radiasi konvensional.
Permintaan alat pengukur radiasi meningkat tajam sejak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima rusak dan mengeluarkan radiasi nuklir pada tahun lalu.
Son tidak bersedia mengumumkan harga ponsel ini, tetapi setelah keterangan pers ia mengatakan harganya akan terjangkau masyarakat umum.
Kawasan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima masih dinyatakan tertutup menyusul kebocoran radiasi yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami, tahun lalu.
Tingkat radiasi di beberapa kawasan di Jepang timur laut ini masih dinilai tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar